Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Pemberian Kolostrum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1994-2004 dan Program Pembangunan
Nasional (PROPERNAS) mengamanatkan bahwa pembangunan diarahkan untuk
meningkatkan mutu sumberdaya manusia (SDM). Modal dasar pembentukan
manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama pemberian ASI
kepada bayi sejak lahir berusia empat bulan Universal Children
Foundation (UNICEF), bahkan saat ini dianjurkan sampai usia 6 bulan.
Melihat begitu
pentingnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa kenyataannya penggunaan
ASI belum seperti yang diharapkan. Meskipun berbagai upaya
telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi pencapaian ASI eksklusif di
Indonesia masih rendah, yaitu 52% ibu memberikan ASI eksklusif empat
bulan dan 47% pemberian ASI eksklusif enam bulan (Depkes RI, 2001).
Survei Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 menunjukkan
bahwa hampir semua bayi (96,3%) di Indonesia pernah mendapatkan ASI,
namun hanya sebanyak 38% bayi baru lahir mendapat kolostrum pada hari
pertama. Pada hal kolostrum yang diproduksi hari pertama
sangat bai untuk bayi memberikan daya tahan terhadap penyakit infeeksi
serta memberi rangsangan untuk produksi ASI kepada ibu (Setyowati dan
Budiarso, 1998).
Untuk
Provinsi Lampung, cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan adalah
41,4% atau 66.730 dari jumlah bayi sebanyak 161.154 bayi (Dinkes
Provinsi Lampung, 2007).
Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharaan anak untuk persiapan penerus di masa
depan, dan sangat diperlukan bayi pada masa perkembangannya. ASI
merupakan makanan terbaik yang dapat diberikan ibu pada anaknya.
Selain komposisinya yang sesuai dengan bayi, ASI mengandung zat
pelindung yang dapat menghindarkan bayi dari berbagai infeksi. Pemberian
ASI juga mempengaruhi emosional antar ibu dan anak serta perkembangan
jiwa sang anak, dapat menjarangkan kehamilan, serta memiliki keunungan
ekonomis (Jellife dan Laurence, 1989).
Berbagai faktor yang mempengaruhi ibu dalam
memberikan kolostrum pada bayi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan,
sosial dan ekonomi. Kolostrum mengandung antibodi yang
sangat kuat untuk mencegah infeksi dan memberikan perlindungan yang baik
terhadap hampir semua bakteri dan virus pada bayi. Kolostrum
juga kaya akan faktor pertumbuhan yang merangsang usus halus bayi yang
belum matang dan menyiapkan usus halus untuk mencerna dan menyerap susu
matang atau matur, serta mencegah penyerapan bahan yang belum tercerna
yang dapat menimbulkan alergi.
Bagi bayi yang tidak diberikan kolostrum
kemungkinan untuk terkena infeksi lebih tinggi, terutama terhadap kuman
penyebab gastroentritis dan radang tenggorokan. Program
pemerintah untuk meningkatkan partisipasi ibu dalam pemberian ASI sedini
mungkin adalah juga merupakan program dari Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Menggala Tulang Bawang, karena berbagai faktor program laktasi di
RSUD Menggala Kabupaten Tulang Bawang belum berjalan sebagaimana
mestinya terutama pada bayi dengan tindakan Sectio Caesaria (SC).
Hasil pra survei di RSUD ZZZ pada bulan
Januari-Desember 2007 ditemukan 98 persalinan dengan SC, dan dari jumlah
tersebut 80% ibu sadar dalam waktu tidak lebih dari 4 jam. Namun
pemberian kolostrum pada ibu dengan SC hanya 38%, selebihnya diberi
susu formula (RSUD Menggala, 2007).
Berdasarkan latar belakang dan fenomena
tersebut di atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “Gambaran
pengetahuan ibu Post Sectio Caesaria tentang pemberian kolostrum di
Ruang Kebidanan ZZZ”
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis mendeskripsikan data yang merupakan
identifikasi masalah, yaitu dari 98 ibu post sectio caesaria di Ruang
Kebidanan ZZZ, hanya 38% yang memberikan kolostrum pada bayinya.
1.3 Masalah
dan Permasalahan
1.3.1 Masalah
Masalah
dalam penelitian ini adalah pemberian kolostrum dengan ibu post SC di
Ruang Kebidanan ZZZ hanya 38% disebabkan ibu belum mengetahui tentang
kolostrum.
1.3.2
Permasalahan
1.3.2.1
Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang pengertian kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ?
1.3.2.2
Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang tujuan kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ?
1.3.2.3
Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang manfaat kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ?
1.3.2.4
Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang kandungan kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ?
1.4 Tujuan
Penelitian
1.4.1
Tujuan Umum
Diketahuinya
gambaran pengetahuan ibu post sectio caesaria tentang pemberian
kolostrum pada bayi yang baru lahir di Ruang Kebidanan ZZZ.
1.4.2
Tujuan Khusus
1.4.2.1
Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang pengertian kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ.
1.4.2.2
Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang tujuan kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ.
1.4.2.3
Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang manfaat kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ.
1.4.2.4
Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu post sectio
caesaria tentang kandungan kolostrum di Ruang Kebidanan ZZZ.
1.5 Manfaat
Penelitian
Dari
penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait, antara lain:
1.5.1 Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai
masukan bidan atau tenaga kesehatan RSUD Menggala, sehingga dapat
memberikan penatalaksanaan yang terbaik bagi pasien dengan tindakan SC
yang berhubungan dengan pemikiran kolostrum pada bayi.
1.5.2 Bagi
Peneliti Lain
Dapat
dijadikan bahab perbandingan untuk melakukan penelitian lain atau
serupa, berkaitan dengan kolostrum dan dapat disempurnakan lagi.
1.5.3 Bagi
Peneliti
Dapat
memberikan gambaran informasi tentang pemberian kolostrum pada ibu SC
dan dapat menambah wawasan keilmuan.
1.6 Ruang
Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah deskriptif yang
dilakukan pada ibu post Sectio Caesaria yang dirawat di Ruang Kebidanan
RSUD ZZZ, variabel yang diteliti adalah pengetahuan ibu tentang
pemberian kolostrum yang meliputi; pengertian, tujuan, manfaat, dan
kandungan kolostrum. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Mei sampai dengan Juni 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar